Selasa, 10 Desember 2013

Nov . . .

Satu-satunya hal yang kau lakukan saat ini adalah memastikan bahwa dia tahu kau mencintainya
Dan bahwa tidak ada yang akan pernah mengubah hal itu
Ketika dia siap  . . . Dia akan menemukanmu lagi


Jumat, 01 November 2013

Kita

Sepasang mata itu begitu dekat
dalam dan tak terkendali

Hembusan nafas ikut memberontak
Kacau dan bergairah

Kita tidak hanya sekedar bercinta
tapi juga bercerita
tentang rindu yang telah dibantai waktu



3 Oktober 2013

Selasa, 11 Juni 2013

Dramatis

Walau terlihat melankolis

Namun kenyataannya saya tidak sepuitis Gonza Bahasa

Dan tak seromantis Wawan Bahasa

Saya hanya seorang yang Humoris

Dan masih mencari jati diri di bawah gerimis


Hidup terasa miris

Karena sampai sekarang predikat jomblo masih melekat dengan sadis


Kutitipkan salam buatmu iblis

Berhentilah membuat hidupku tragis

Karena hati sudah lelah menangis


Wahai penjahat  berkumis tipis dengan tatapan sinis

Sampai kapankah kau menahan pipis ?


bersambungggg . .  .


habis ide . . .

Senin, 10 Juni 2013

Masih

Suatu senja aku masih memikirkanmu

Aku  masih sanggup meyakinkan kebebasanku

Untuk tetap mencintaimu


Aku tidak butuh menjadi penting di matamu

Karena ketika mencintaimu . . .

Sama halnya mencintai kebebasanku

Hanya  butuh hati

Itupun hatiku

Harapanku hanyalah, ketika suatu pagi aku terbangun, aku menemukanmu di sisiku

Satu hal yang ingin aku sampaikan

Aku tetap mencintaimu sampai detik ini . . .

Terima kasih buat "Dia" yang sudah menghadirkannya

Senin, 03 Juni 2013

Pagi Kembali . . . .



Malam ini masih kita lewati bersama

Secangkir kopi dengan tawa lepas

Heran . . . 

Semuanya berjalan natural 

Tak ada rasa bosan

Semuanya lengkap dan terungkap 


Pagi kembali membuat jarak

Memang hanya malam yang sanggup menyatukan

Dan cemburu itupun terus memburu


Perhatian ataukah harapan yang berlebihan ???

Berharap pagi itu takan kembali


 

Senin, 27 Mei 2013

Malam

Tentangmu malam

Kenapa ada malam? Kataku malam ini

Malampun menjawab : kenapa kau tak tanyakan siang?

Kadang malam tak berbintang

Kadang bintangpun tak bertemu malam

Akupun galau

Ayahku sangat membencimu malam

Karena dia selalu bilang : jangan pernah pulang malam !!

Akhirnya aku menginap di rumah teman


Itu semua karenamu malam....




Karya : kami bertiga

ARYpati Dolken

FURI Wiguna

TIANG Subur





Rabu, 16 Mei 2012

Goa Pindul : Jalan-jalan Hemat,Hari Jumat





Rombongan
Jumat,11 Mei 2012

Goa pindul merupakan target perjalanan kami,setelah  berkutat dengan ujian tengah semester yang hampir membuat kami hilang ingatan dan hampir strok berat.Yang memberikan ide tempat ini adalah mas Pither Gerald Sidabutar yang juga kami tunjuk sebagai ketua panitia “Jalan-jalan hemat di hari Jumat”.Alasan kami memilih hari Jumat,karena kalau weekend (sabtu,minggu) sudah pasti pengeluaran kami untuk masuk tempat wisata akan banyak ( kecuali bagi anak raja).Piter yang lebih akrab disapa Abang (sesuai dengan mukanya :) bertugas melakukan pembagian team dan mengingatkan kepada anggota apapun yang berkaitan dengan perjalanan kami.Saking bertanggung jawabnya,hampir puluhan sms masuk ke nomor kami,hanya sekedar mengingatkan hal-hal yang tidak penting tapi sebagai teman yang baik kami memaklumkan kebiasaannya yang suka menjadikan hp temannya “tempat sampah” untuk membuang sms gratis. Team yang pada awal rencana berjumlah 8 orang ,akhirnya dalam pelaksanaannya berkurang satu menjadi 7 orang.Satu orangnya memilih untuk menyelesaikan tugas kuliah.
Seperti biasa,sebelum melakukan perjalanan kami berkumpul di markas besar kami di kompleks Dirgantara 1 No.15,Kosan Mae,yang selalu ramai dengan kehadiran Yue.Mae dan Yue disini tidak terlalu penting,yang penting adalah kami harus menyewa motor ( ya iyalah masa mau nyewa DVD….aseeeekkkk).

Setelah transaksi sewa motor selesai,jam 10 lebih beberapa menit,kamipun berangkat dengan formasi Abang feat Ina,Ovie feat Ica,Ary imut feat Fridz dan Aris memilih bersolo alias sendiri.Satu hal yang saya salut dari setiap perjalanan kami adalah kami tidak mengetahui dengan jelas dan pasti,tempat yang akan kami tuju.Modalnya Cuma searching di internet.Berkat nyasar beberapa meter,kami akhirnya dipertemukan dengan seorang mas separuh baya yang bersedia mengantar kami ke tempat tujuan kami Goa Pindul.Dalam perjalanan menuju Goa Pindul saya melihat kira-kira ada 2 tulisan yang menegaskan setiap orang yang mengantar wisatawan ke Goa Pindul gratis alias free.Mungkin ini adalah salah satu strategi mereka mempromosikan objek w
isata di tempat mereka.



Akhirnya setelah menempuh 2 setengah jam perjalanan,kami pun sampai.Sebelum masuk ke Goa Pindul kami harus menyewa pelampung termasuk 2 orang pemandu dengan harga 30.000 per orang dan untuk 7 orang kami membayar 110.000 (bagi yang belum mengembalikan duit Abang segera dikembalikan,sebelum dia menggadai cincin emasnya untuk makan).Untungnya pelayanan di tempat pembelian karcis tidak memakan waktu yang lama dan bapak-bapak yang melayani kami cukup ramah.Sebelum ke menjelajah gua,kami disarankan agar semua barang kami ditinggalkan di ruang pembelian tiket kecuali kamera untuk mengambil gambar.
Dengan semangat membara-bara (asli lebay),kami pun bersiap-siap menjelajah gua.Setelah mengenakan pelampung dan sepatu anti air,kami diarahkan oleh 2 orang pemandu,saya lupa namanya (yang saya ingat hanya wajah seorang pemandu yang mengambil gambar dan hasilnya blurrrr semua ,karya fotografi yang mengharukan).Sebelum memasuki gua kami harus berjalan kurang lebih 100 meter.Air yang berwarna hijau tua,cukup menggambarkan kedalaman airnya.Kata salah seorang pemandunya kedalaman air di dalam gua mencapai 12 meter.Sebelum memasuki gua kami diberikan wejangan tentang apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika berada di dalam gua.Perjalanan melintasi guapun dimulai.

Jujur saya tidak mendengar jelas penjelasan-penjelasan pemandu tentang goa pindul dan sejarahnya.Yang saya bisa gambarkan dengan indra penglihatan saya adalah tentang stalagtit dan stalagmit yang ada di dalam gua dan anak-anak kelalawar yang bergantungan di atap gua.Salah satu yang saya ingat tentang zona di dalam gua.Katanya ada tiga zona,salah satunya adalah zona gelap abadi dan di zona gelap abadi yang benar-benar gelap ini kami mematikan semua alat penerang dan berdoa.Inti dari doa yang dipimpin oleh salah satu pemandu yaitu bahwa kita kita harus bersyukur kepada Tuhan atas kesempuranaan indra yang diberikan dan juga memohon pada Tuhan untuk melancarkan usaha untuk mencapai cita-cita.”Amin”menutup doa singkat kami dan kami melanjutkan ke bagian gua yang berikutnya saya lupa nama bagian tempat itu,tapi yang jelas di situ ada semacam batu karang yang tinggi dan kami diperbolehkan untuk memanjat dan terjun ke dalam air.Yuhuuuuuu dan rasanya lumayan membuat stresss berkurang, karena ada pengunjung lain sedang menuju ke arah kami,kami akhirnya mengakhiri penjelajahan kami di dalam gua itu.
Sampailah kami pada ujung gua,dan di luar gua ada tempat yang menyerupai kolam,di situ kami meneruskan lompatan yang belum terpuaskan.


…..bersambungggg, power ranger merah mudah mau tidut dulu….aseeeekkkkkkkkkkk