Sabtu, 10 Maret 2012

Catatan "bingung"Calon Jurnalis


Masa liburan tinggal 2 kali 24 jam lagi.Liburan yang sedikit menyenangkan dan sedikit membosankan akan berakhir.Sebagai mahasiswa semester 6 otomatis lebih berat memikul tanggung jawab sebelum memasuki tahun akhir kuliah.Tempat job training sudah ditentukan proposal nyusul ya.Deg degan membayangkan bagaimana menghabiskan waktu selama dua bulan di tempat kerja dengan suasana yang baru,dengan para wartawan senior yang rata-rata to the point dan keliatan cuek.Kenapa saya mau jadi jurnalis??? Nah itu pertanyaan yang sampai saat ini belum bisa saya jawab secara ilmiah.Kalau jawaban non ilmiahnya ya biar bisa jalan-jalan dan banyak pengalaman.Itu jawaban sebagian besar calon jurnalis.Masa saya sama.Kreatif donk.Tapi jawaban yang kreatif kira-kira seperti apa?Nah itu yang selama ini buat saya bingung.
Dari pengalaman para dosen dan kisah-kisah para jurnalis di tipi yang saya dengar,wartawan itu sebenarnya profesi yang penuh tantangan dan tentunya mulia,berarti bukan hanya guru saja yang profesinya mulia.Bisa kita bayangkan jika seandainya profesi wartawan itu tidak ada di bumi ini,bisa jadi acara di tivi dari pagi hingga pagi  isinya sinetron terus,wah Shiren Sungkar dan Nikita Willy tambah kaya raya sejagat raya.Andy Noya,Jeremi Teti,Mutia Hafid,Karni Ilyas dkk kira-kira profesinya apa ya?jika profesi jurnalis dulunya tidak ada?Jadi kita harus berterima kasih kepada Bapak/Ibu yang sudah menciptakan profesi jurnalis.
Sebagai mahasiswa jurnalis yang apa adanya (maksudnya belum banyak pengalaman)banyak pertanyaan tentang kesiapan menjadi jurnalis manakala hampir setiap tahun selalu ada pemberitaan seperti penculikan dan pembunuhan terhadap wartawan di seluruh dunia.Ya memang kedengarannya sedikit horor,tetapi inilah yang harus benar-benar dipersiapkan.Semua orang bisa jadi wartawan tetapi apakah  semua orang siap menghadapi jadwal deadline,mengejar berita dari kejadian-kejadian yang waktunya tidak terduga,wartawan yang katanya tidak pernah kaya akan materi.Nah yang perlu digaris bawahi yang terakhir point yang terakhir.Sepenggal kalimat yang saya kutip dari seorang wartawan “jika kamu ingin kaya jangan berprofesi sebagai wartawan’.Saya mau kaya mas,trus saya jadi apa?jadi pejabat??? Yang benar saja mas muka saya mana pas jadi pejabat (ngawurrrr).Ini juga yang menjadi pertanyaan saya.Saya harus jadi wartawan dulu baru saya bisa membuktikan apakah kalimat di atas valid atau tidak.Tapi kan saya mau kaya kapan jadi kayanya kalau saya jadi jurnalis??Semakin buat saya bingung.
                Sebagai calon jurnalis setidaknya pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan di atas dapat menjadi bekal saya mencoba menjadi jurnalis yang baik.Bukan wartawan yang sekedar sorong mic,atau wartawan amplop.Mungkin bisa menggantikan Andy Noya.Amin

Terima kasih sudah membaca tulisan saya,saya harap Anda tidak bingung seperti saya.

2 komentar:

  1. Keren Enu,,,lanjutkan. Mjd jurnalis itu panggilan mulia. Jurnalis akan sangat mengetahui byk hal dan menguasai dunia. Sip

    BalasHapus
  2. Kae saya baru baca kae pu coment
    lama tidak liat blog e

    BalasHapus