Terdiam untuk kesekian kalinya
Ketika sang sabit terbentuk dalam senyummu
Detik seakan ikut terpesona
Senyum yang membunuh kesadaran
Entah berapa kali aku tebunuh karenanya
Seakan ingin lenyap bersama
Panca indra seakan berhenti bekerja
Pelangipun akan berganti warna
Melihat ukiran sempurna Sang Mahakuasa
Tersesat dalam sebuah keindahan
Atau apalah namanya
Yang jelas aku selalu menikmatinya
Tidak usah dimengerti
Karena memang bukan untuk dimengerti cukup dinikmati!!!!
6
Maret 2012 2.25 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar